2 Lembaga Soroti Proyek Kanwil Kementerian Agama RI Prov Lampung TA 2024

2 Lembaga Soroti Proyek Kanwil Kementerian Agama RI Prov Lampung TA 2024

Kanalvisual.com - Bandar Lampung - LSM Pembinaan Rakyat Lampung (PRL) berkoalisi dengan Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Lampung mempertanyakan 2 (dua) proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi Lampung yang diduga tidak sesuai Spesifikasi dan Teknis.

Dua proyek Kanwil Kementeria Agama RI Provinsi Lampung tahun anggaran 2024 tersebut adalah, 1. Proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) MIN 4 Kabupaten Lampung Timur sumber dana SBSN nomor kontrak B-427.b/PPK-4 SBSN 03/2024 dengan nilai kontrak Rp. 2.407.558.157 yang dikerjakan oleh CV. Sadawira Jaya Sentosa, 2. Proyek pembangunan gedung Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat, sumber dana SBSN nilai kontrak Rp. 1.038.450.200 yang dikerjakan oleh CV. Rulya Mandiri.

Menurut Sekretaris LSM Pembinaan Rakyat Lampung, Sukardi, S.H., kepada Awak Media, Senin (06/05/2024), pihaknya menemukan beberapa indikasi bahwa proyek tersebut tidak sesaui spek dan pembangunnnya tidak sesuai teknis kontruksi pada saat Tim melakukan investigasi langsung di dua proyek tersebut.

Sukardi tidak menjelaskan secara spesifik terkait dugaan kesalahan kontruksi yang dimaksud dengan alasan pihaknya (LSM PRL dan FPII Lampung-red) sedang meminta klarikasi secara tertulis kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama RI Prov. Lampung.

"Iya Kita memang sudah memasukkan surat permohonan klarifikasi kepada Kakanwil  Kementeria Agama RI Prov. Lampung. Surat Kita sudah masuk padi tadi, Senin tanggal 6 Mei 2024," kata Sukardi. 

"Pada intinya Kami menduga ada kesalahan kontruksi dari 2 (dua) proyek tersebut dan itu berdampak sangat fatal. Tapi, Kita belum memang belum mengambil langkah lebih lanjut. Kita tunggu dulu penjelasan dari Pihak Kanwil Kementerian Agama RI Provinsi Lampung," jelas Sukardi, S.H.

"Bila Kita lihat anggaran pengawasan dan perencanaan masing-masing dua paket proyek tersebut, sangat besar, mencapai ratusan juta. Tapi kenapa konruksi bangunannya terindikasi bermasalah, kemana anggaran pengawasan dan perencanaannya ?, Lalu apa kerja konsultan teknisnya?," tanyanya. (Wes/FPII Lampung).

Hingga berita ini ditayangkan, Redaksi media ini masih berusaha meminta konfirmasi ke Pihak terkait.