Skandal Budi Akak di Rutan Pekanbaru : Pesta Narkoba, Jenderal Bayangan dan Mahalnya Keadilan

Kanalvisual.com - Pekanbaru, Riau - Aroma busuk dari balik jeruji besi Rutan Kelas I Sialang Bungkuk, Pekanbaru, kini menyeruak ke Publik. Kamis (17/04/2025).
Sebuah video mengejutkan beredar luas di media sosial: memperlihatkan para Warga Binaan bukan sedang menjalani masa pembinaan, melainkan asyik berpesta Miras dan Sabu, lengkap dengan irama Dugem yang memekakkan telinga.
Yang paling mencolok dari skandal ini adalah sosok Budi Akak, Narapidana yang konon bukan orang sembarangan. Ia di sebut-sebut sebagai bandar besar jaringan Narkoba lintas provinsi. Namun anehnya, vonis pengadilan menyebutnya hanya sebagai “Pengguna”, bukan “Pengedar”. Sebuah kejanggalan yang memantik reaksi keras dari Aktivis Pemuda Riau, Larshen Yunus.
“Ini bukan sekadar kesalahan hukum, ini sudah masuk kategori pengkhianatan terhadap keadilan rakyat!” tegas Larshen dalam Konferensi Pers di Pekanbaru.
Ia menyebut, bahwa vonis ringan terhadap Budi Akak tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan “tangan-tangan gaib” dari balik sistem hukum.
Lebih lanjut, Ia mengungkap dugaan keterlibatan seorang “Oknum Jenderal Bayangan” yang diyakini menjadi pelindung utama Budi Akak.
“Kalau tidak ada kekuatan besar di belakangnya, mana mungkin bandar sekelas itu bisa berpesta sabu di Rutan dan dapat vonis ringan?” ujarnya penuh kegeraman.
Larshen pun menyerukan pemindahan segera Budi Akak ke Lapas Super Maksimum Nusakambangan.
“Selama dia masih di Pekanbaru, jaringan narkobanya masih bisa beroperasi. Kita butuh tindakan nyata, bukan sekadar statement!” ujar Larshen.
Publik dibuat bertanya-tanya, benarkah ada mafia hukum yang melindungi para bandar? Kemana hilangnya berkas-berkas kasus besar yang dulu sempat dibuka oleh eks Dirresnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Dr. Manang Soebeti? Dan yang paling menakutkan, apakah hukum sudah tidak lagi berpihak pada kebenaran, melainkan pada siapa yang paling tebal isi dompetnya?
Rakyat menanti tindakan nyata. Bukan janji, bukan drama. Tapi keadilan yang sebenar-benarnya. (Tri W).