Berapa Setoran dari Mafia BBM, CPO Untuk Para Oknum Pengecut?

Berapa Setoran dari Mafia BBM, CPO Untuk Para Oknum Pengecut?

Kanalvisual.com - Dumai, Riau - Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton dinilai Pengecut dan tak punya nyali menindak para Mafia BBM bersubsidi, Mafia CPO di wilayah Dumai.

Hal tersebut disampaikan Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan) Provinsi Riau, Rahmad Panggabean, Rabu (28/08/2024) sore di salah satu Cafe Coffee, jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Rahmad.menilai, tak hanya kepada para Mafia BBM bersubsidi dan Mafia CPO saja, terhadap  Tim Awak Media jaringan LSM Gakorpan pun, Dhovan terkesan pengecut.

Buktinya, kata Rahmad, informasi yang didapatnya dari Wartawan jaringan LSM Gakorpan Prov. Riau, acapkali Dhovan dikonfirmasi terkait temuan gudang yang diduga tempat penimbunan BBM bersubsidi dan CPO, Dhovan tak pernah memberikan komentar saat dikonfirmasi atau memberi tanggapan. Ironisnya, sekarang, bila mengirim pesan melalui chat WhatsApp ke Dhovan, terlihat centang satu (✔️).

Menurut Rahmad, bila Kapolres Dumai, Dhovan Oktavianton takut menindak para Mafia BBM bersubsidi dan CPO karena adanya keterlibatan Oknum TNI maupun Polri, harusnya dengan ksatria meletakan  jabatan, karena tak mampu.

"Polisi tak boleh kalah sama Mafia. Klau tak sanggup menindak, letakkan jabatan," ujar Rahmad.

Diungkapkan Rahmad, kegeramannya atas kinerja Kapolres Dumai disebabkan, karena beberapa kali diinformasikan adanya gudang yang diduga tempat penampungan BBM bersubsidi dan CPO, disertai bukti-bukti, tapi tak ada aksi dari jajaran Polres Dumai untuk menindak. Sehingga sampai saat ini, para Mafia-Mafia tersebut dengan leluasa menjalankan praktik-praktik kotor yang merugikan Masyrakat dan Negara.

"Karena tak ada nyali Kapolres untuk menindak, makanya para Mafia dengan leluasa melakukan aktifitasnya," ucap Rahmad.

Selain itu, lanjutnya, dugaan setoran yang diterima Kapolres Dumai dari para Mafia-Mafia tersebut, membuat Dhovan enggan menindak. Karena dengan banyaknya gudang-gudang tempat penimbunan BBM bersubsidi dan CPO, akan banyak pula setoran yang diterima.

"Kalau memang tak mendapat setoran, Saya tantang Kapolres Dumai menindak dan menangkap para Mafia-Mafia tersebut, Police Line gudang-gudang yang disinyalir tempat penimbunan BBM bersubsidi dan CPO," ujar Rahmad.

Dijelaskan Rahmad, bahwa pada tanggal 9 Agustus 2024, Tim LSM Gakorpan Prov. Riau dan Awak Media, mendapati satu unit mobil tanki milik Pertamina (merah putih) memasuki sebuah gudang yang diduga tempat penampungan BBM bersubsidi, dimana gudang yang berada di jalan Soekarno Hatta, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, diduga milik Oknum TNI yang menurut informasi, biasa disapa dengan nama Pendi Pelor.

Lalu, tak jauh dari tempat Pendi Pelor, pada tanggal 22 Agustus 2024, ditemukan kembali sebuah mobil tanki berwarna biru putih memasuki sebuah gudang yang diduga merupakan tempat penimbunan BBM bersubsidi di jalan Soekarno Hatta, Kec. Dumai Selatan.

"Dua informasi tersebut telah disampaikan ke Kapolres Dumai, kemudian ditanya tindakannya apa, tetapi tak mau menjawab. Akhirnya sampai hari ini masih beroperasi. Terjadi pembiaran, tak salahkan kita duga Kapolres Dumai dapat setoran atau takut," kata Rahmad.

"Masih banyak lagi temuan-temuan yang kita sudah kumpulkan baik penimbunan CPO maupun praktik judi berkedok Gelper di Kota Dumai," pungkasnya.

Awak media ini beberapa kali mengkonfirmasi kepada Kapolres Dumai, namun tak pernah dibalas. Bahkan, sebelumnya konfirmasi yang disampaikan masih terlihat centang 2 (✔️✔️) akan tetapi beberapa hari ini menjadi centang 1 (✔️), sehingga hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Dumai tak dapat dihubungi.  (Tim).